PENELITIAN METODE CAMPURAN
A. Pendahuluan
Penelitian yang tiada pernah mengenal sudah, terus berkembang dari waktu ke waktu seiring perkembangan zaman dalam segala bidang disiplin ilmu, baik ilmu yang bersifat eksakta, filsafat, humaniora, dan sains terus menunjukkan perkembangan positif. Seiring dengan perkembangan penelitian tersebut, juga memberi warna baru terhadap jenis-jenis, metode, pendekatan dalam penelitian itu sendiri. Pendekatan penelitian misalnya, awalnya hanya dikenal pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Namun Campbell dan Fiske seorang peneliti melakukan penelitian yang (multimethods) dan menggunakan pendekatan jamak (multiple approaches) dalam pengumpulan data penelitian. Dari sinilah awal munculnya metode penelitian yang mencampurkan antara kualitatif dan kuantitatif yang dikenal dengan penelitian metode campuran (mixed method).
B. Isi
1. Konsep Penelitian Metode Campuran
Penelitian metode campuran adalah penelitian yang melibatkan penggunaan dua metode, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif dalam studi tunggal (satu penelitian). Penggunaan dua metode ini dipandang lebih memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah penelitian daripada penggunaan salah satu di antaranya.
Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, serta pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Pendekatan ini lebih kompleks dari sekadar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data; tetapi juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar daripada penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian metode campuran sudah dikenal sejak tahun 1950-an ketika Campbell dan Fiske menggunakan metode multimethods dalam kebenaran watak-watak psikologis. Mereka menggunakan multiapproach dalam pengumpulan data penelitian. Berawal dari sinilah banyak peneliti yang menggunakan metode ini, seperti tahun 2003, diterbitkan Handbook of mixed methods in the social and behavior sciences (Tashakkori and Teddlie) dan juga terdapat di dalam jurnal seperti: International Journal of Social Research Methodology, Qualitave Health Research, Quality and Quantity dan lain-lain. Penelitian metode campuran ini lebih sering digunakan dalam bidang humaniora.
Adapun alasan secara umum, mengapa melakukan penelitian metode campuran ialah:
a. Untuk lebih memahami masalah penelitian dengan mentriangulasi data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang berupa perincian-perincian deskriptif.
b. Untuk mengeksplorasi pandangan partisipan (kualitatif) untuk kemudian dianalisis berdasarkan sampel yang luas (kuantitatif).
c. Untuk memperoleh hasil-hasil statistik kuantitatif dari suatu sampel, kemudian menindaklanjutinya dengan mewawancarai atau mengobservasi sejumlah individu untuk membantu menjelaskan lebih jauh hasil statistik yang sudah diperoleh, (O’Chathain,Murphy dan Nicholl,2007).
d. Untuk mengungkap kecenderungan-kecenderungan dan hak-hak dari kelompok atau individu-individu yang tertindas.
2. Tujuan Penelitian Metode Campuran
Tujuan penelitian metode campuran adalah penelitian secara keseluruhan, tentang informasi mengenai unsur-unsur penelitian kuantitatif dan kualitatif, dan memiliki alasan yang rasional mengapa mencampur dua metode tersebut dalam satu penelitian. Ada beberapa petunjuk dalam menyusun tujuan dalam penelitian metode campuran.
a. Mulailah dengan menulis kata-kata yang menunjukkan secara jelas tujuan penelitian yang akan dijabarkan, seperti “tujuan ... atau maksud...”.
b. Jelaskan tujuan penelitan dari perspektif konten, seperti ‘tujuannya adalah untuk mengamati keluarga-keluarga yang memiliki anak tiri”.
c. Tunjukkan jenis rancangan metode campuran yang digunakan, apakah itu sekuensial, konkuren, atau transformasional.
d. Jelaskan alasan /rasionalisasi dikombinasikannya data kualitatif dan kuantitatif.
e. Terapkan karakteristik-karakteristik tujuan penelitian kualitatif dengan baik, seperti fokus pada satu fenomena utama dan menyebutkan strategi penelitian dan lokasi penelitian.
f. Terapkan karakteristik-karakteristik tujuan penelitian kuantitatif dengan baik. Seperti menyebutkan teori dan variabel-variabel, menghubungkan variabel-variabel atau membandingkan kelompok variabel-variabel, menyusun variabel-variabel dari variabel bebas terlebih dahulu lalu variabel terikat, menyebutkan strategi penelitian, merincikan para partisipan dan lokasi penelitian.
g. Pertimbangkan informasi-informasi tambahan mengenai jenis-jenis atau strategi-strategi pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif.
3. Prosedur Metode Campuran
Di dalam penelitian campuran, penting kiranya mempertimbangkan terlebih dahulu sejumlah aspek penting dalam merancang prosedur-prosedur untuk penelitian. (Creswell:2003) menjelaskan ada beberapa aspek prosedur dalam penelitian metode campuran, yaitu:
a. Timing (waktu)
Peneliti harus mempertimbangkan waktu dalam mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif. Apakah data akan dikumpulkan secara bertahap (sekuensial) atau dikumpulkan sekaligus dalam satu waktu (konkuren).
b. Weigthing (bobot)
Bobot dalam penelitian metode campuran ini perlu diprioritaskan, karena bobot itu bisa saja seimbang dan bisa juga lebih berat ke satu metode daripada metode lainnya.
c. Mixing (pencampuran)
Mencampurkan data, dalam pengertian lebih luas mencampur rumusan masalah, filosofi, dan interpretasi penelitian. Mencampurkannya bukanlah pekerjaan yang mudah mengingat data kualitatif terdiri dari teks-teks dan gambar-gambar, sedangkan data kuantitatif terdiri dari angka-angka.
d. Teorizing (teorisasi)
Dalam prosedur metode campuran, perspektif teoretis yang akan menjadi landasan bagi keseluruhan proses atau tahap penelitian.
Timing | Bobot/Prioritas | Pencampuran | Teorisasi | |
Konkuren / Tidak Sekuensial | Seimbang | Menggabungkan (Integrating) | Eksplisit | |
Tahap pertama Kualitatif-Sekuensial | Kualitatif | Menghubungkan (Connecting) | ||
Implisit | ||||
Tahap pertama Kuantitatif-Sekuensial | Kuantitatif | Menancapkan (Embedding) |
Untuk lebih jelas peran empat poin di atas lebih signifikan tergambar dalam tabel di bawah ini.
4. Strategi Metode Campuran
Pada dasarnya, metode campuran ini untuk mencapai tujuan yang luas dan transformatif. Misalnya, dalam mengadvokasi kelompok-kelompok marginal seperti perempuan, minoritas etnik/ras komunitas gay dan lesbian, orang-orang difabel, dan mereka yang miskin dan lemah (Mertens,2003).
Istilah strategi metode campuran sampai pada saat ini masih sangat beragam, seperti multi-metode, metode konvergensi, metode terintegrasi, dan metode kombinasi (Creswell and Plano Cark, 2007). Namun secara khusus strategi yang sering digunakan dalam metode penelitian campuran hanya tiga, yaitu:
a. Konkuren atau satu waktu (concurent mixed methods)
Dalam strategi ini peneliti mengumpulkan dua jenis data dalam satu waktu, kemudian menggabungkannya menjadi satu informasi dalam interpretasi hasil keseluruhan. Atau dalam strategi ini peneliti dapat memasukkan satu jenis data yang lebih kecil ke dalam sekumpulan data yang lebih besar untuk menganalisis jenis-jenis pertanyaan yang berbeda, misalnya jika metode kualitatif diterapkan untuk melaksanakan penelitian, metode kuantitatif dapat diterapkan untuk mengetahui hasil akhir .
b. Sekuensial atau bertahap (sequential mixed method)
Dalam strategi ini peneliti mengumpulkan dua jenis data secara bertahap, dengan melakukan interview kualitatif terlebih dahulu untuk mendapatkan penjelasan-penjelasan yang memadai, lalu diikuti metode survei kuantitatif dengan sejumlah sampel untuk memperoleh hasil umum dari suatu populasi.
c. Transformatif (transformatif mixed methods)
Dalam strategi ini peneliti menggunakan kacamata teoretis sebagai perspektif overacting yang di dalamnya terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif.
5. Prosedur-prosedur Pengumpulan Data
Dalam prosedur pengumpulan data penelitian metode campuran penting kiranya mengidentifikasi strategi-strategi sampling dan pendekatan-pendekatan dalam memvalidasi data. Seperti, mengidentifikasi dan menentukan jenis data baik kuantitatif maupun kualitatif yang dikumpulkan selama penelitian, mengetahui data kualitatif, karena sering dipilih dengan random sampling agar masing-masing individu memiliki kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel, dan dapat digeneralisasikan pada populasi secara luas. Teddlie dan Yu (2007) telah mengembangkan tipologi lima sampling metode campuran, yaitu:
a. Strategi dasar, di dalamnya sampling kuantitatif dan sampling kualitatif dikombinasikan (seperti, startified purposeful sampling dan porposive random sampling).
b. Sampling sekuensial, di dalamnya tahap pertama melengkapi sampling tahap kedua.
c. Sampling konkuren, di dalamnya probabilitas kuantitatif dan sampling kualitatif dikombinasikan menjadi prosedur-prosedur sampling independen atau diterapkan secara bersamaan seperti instrumen survei dengan respons tertutup dan respons terbuka.
d. Sampling multilevel, di dalamnya sampling yang diterapkan pada dua atau lebih unit analisis.
e. Sampling yang menerapkan bentuk kombinasi dengan strategi-strategi metode campuran sebelumnya.
6. Analisis Data dan Prosedur Validasi
Analisis data dalam metode campuran sangat berkaitan dengan strategi yang dipilih. Analisis data dapat dilakukan berdasarkan pendekatan kuantitatif (analisis angka-angka secara deskriptif dan inferensial) dan kualitatif (deskripsi dan analisis teks atau gambaran secara tematik), atau antara dua pendekatan ini. Tashakkori dan Teddlie (2003) menjelaskan ada beberapa analisis data metode campuran, yaitu:
a. Transformasi data
b. Mengeksplorasi outlier-outlier
c. Membuat instrumen
d. Menguji level-level ganda
e. Membuat matriks/tabel.
C. Simpulan/Penutup
Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, serta pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Pendekatan ini lebih kompleks dari sekadar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data; tetapi juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar daripada penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Pendekatan yang menjadi alasan penggunaan kedua metode campuran dalam sebuah penelitian, di antaranya: (1) logika triangulasi (hasil penelitian kualitatif dapat dicek pada studi kuantitatif); (2) penelitian kualitatif membantu penelitian kuantitatif; (3) penelitian kuantitatif membantu penelitian kualitatif; (4) penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif digabungkan untuk memberikan gambaran umum; dan sebagainya.
Terlepas dari pro dan kontra penggunaan metode campuran dalam penelitian, pada hakikatnya kita harus memahami konsep dasar dari kedua jenis pendekatan tersebut, pendekatan kualitatif dan kuantitatif bukan hanya sekadar dibedakan dalam cara pengumpulan dan pengolahan datanya, melainkan keduanya berbeda secara konseptual dalam “melihat dunia”. Paradigma kuantitatif bercirikan: (1) positivistik; (2) hipotetik deduktif; (3) surface behavior; dan (4) partikularistik. Sedangkan paradigma kualitatif bercirikan: (1) fenomenologi; (2) induktif; (3) inner behavior; dan (4) holistik.
Paparan ini bukanlah sesuatu yang harus dijadikan pedoman dalam penelitian yang kelak akan kita lakukan, namun semoga bermanfaat untuk wawasan keilmuan kita dari yang asalnya gelap menjadi terang dan dari yang asalnya tidak tahu menjadi tahu. Terima kasih.
Bumi Siliwangi, 19 November 2011
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, John W.. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarya: Pustaka Pelajar.
Fraenkel, Jack R. dan Norman E. Wallen. How To Design and Evaluate Research in Education. Mc.Graw-Hill International Edition.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
http://asropi-wordpress.com/2008/8/27/metode-gabungan/
Terima kasih informasinya, mengapa banyak data yang hilang.
BalasHapusMantap Luar biasa.....
BalasHapusassalamualaikum mbak violeta saya mau bertanya mengenai judul kalo seperti ini "analisis komunikasi matematis pada pembelajaran think pair share berbantu komik matematika"
BalasHapusdengan menggunakan mixed method bagaimana mohon peejelasan terimakasih..